Aku, Kamu dan Dia
P
|
ROBLEMA masa kini yang sering datang adalah perasaan.
Perasaan adalah salah satu dari banyak hal yang misterius. Diantara perasaan
yang dapat kita pilah, terdapat satu kata, yaitu Cinta. Kita tidak tahu kapan
cinta itu akan datang dan bertahta di hati kita atau pergi dengan tiba-tiba dan
meninggalkan kepingan-kepingan luka dalam hati. Bahkan kita tak tahu cinta
sesungguhnya atau cinta palsu yang datang menghampiri kita.
Aku berpikir cinta hanyalah perasaan yang
terbentuk dari imajinasi manusia. Mungkin saja seseorang berpikir bahwa dirinya
sedang jatuh cinta namun nyatanya ia tidak benar-benar sedang jatuh cinta.
Cinta mungkin dapat kadaluwarsa, ini yang membuat misterius. Tak dapat ditebak
kapan akan muncul dan kapan tenggelam lagi dari permukaan hati, juga tak dapat
diukur dan tak dapat dibuktikan.
Aku hanyalah seorang gadis remaja yang
bermetamorfosis menjadi dewasa. Aku ingin merasakan apa itu Cinta. Dulu aku
beranggapan cinta dapat kadaluwarsa dan cinta itu hanya maya semata. Namun, Di
usiaku yang genap 18 tahun, aku ingin merasakan bagaimana itu cinta. Mungkin
sekarang aku beranggapan bahwa seseorang yang tidak pernah merasakan jatuh
cinta maka seseorang itu tidak normal. Dan aku mengenal seorang lelaki yang
membuatku kagum pada pandangan pertama. Pertama kita bertemu, 2 tahun lalu
tepatnya di bangku SMA. Aku hanya tahu dia sekedar teman sekolahku, aku tidak
tahu namanya dan tidak tahu latar belakangnya, namun dia bisa merebut hatiku.
Entah apa yang aku rasakan saat itu, namun aku membuang jauh-jauh perasaan itu.
Setelah lulus SMA, aku kuliah di salah satu Universitas terbaik di Jakarta.
Dimana aku bertemu dengannya lagi. Dan itu kali pertamanya aku berkenalan
dengannya tanpa sengaja.
“Brukkk.
. .” "Maaf aku gak
sengaja, boleh aku bantu beresin bukumu? Sebagai permintaan maafku?"
pintanya.
"Iya, sebenernya sih gapapa, aku
bisa beresin sendiri. Toh juga gak terlalu banyak bukunya yang jatuh"
jelasku padanya namun dalam hatiku berkata “Betapa
beruntungnya aku bisa bertabrakan denganmu, seseorang yang aku dambakan sejak
SMA.”
"Sekali lagi aku minta maaf ya. Oh
ya, kamu jurusan apa? Kayaknya wajah kamu gak asing deh. Mmm... Lulusan SMA 48
bukan?" tanyanya sambil penasaran.
Jawabku sambil mencairkan pembicaraan
"Aku ambil bahasa. Hm, ternyata kamu hafal juga ya wajah anak lulusan 48.
Namaku Tara, lulusan SMA 48 dong tentunya" Ternyata dia familiar dengan wajahku, berarti dulu dia pernah
melihatku, ini kesempatan buat kenalan.
"Aku Tiora. Wah kayaknya kita satu
kelas deh, aku juga ambil bahasa. Haha, kebetulan banget punya temen baru.
Kayaknya kita harus masuk kelas deh sekarang, udah jam segini. Nanti dimarahin
dosennya lho. Terkenal killer, btw.
Haha. . . . Yuk cus masuk."
ajaknya.
Sejak itu, aku dan Tiora makin akrab dan
menjadi sahabat. Selama itu aku mengetahuinya dan akhirnya bisa bersahabat, aku
menyimpan dalam-dalam perasaan yang sangat aneh bagiku ini. Entah aku harus
bagaimana, aku masih bingung. Apakah aku benar-benar mencintainya atau hanya
kagum saja. Mendadak anggapanku dahulu tentang cinta datang dan membuatku
memikir dua kali tentang perasaan yang aku rasakan. Ya memang benar, cinta itu
tak bisa di tebak dan tak bisa diukur seberapa dalam cintaku pada Tiora.
Tak lama, hari itu datang. Hari dimana
Tiora menyatakan cinta padaku. Perasaanku saat itu campur aduk, ada senang dan
bimbang. Kenapa dia nyatakan cinta
padaku? Kenapa bukan orang lain yang jauh lebih sempurna dibandingkan aku?
Sedangkan, aku masih bingung dengan perasaanku kepadanya. Ya Tuhan. . . Apa
yang harus aku lakukan saat ini, menerima cintanya atau menolaknya. . . ? Rasanya
aku seperti sedang bermimpi, aku ingin bangun dari mimpi ini dan memastikan apa
yang sebenarnya terjadi. "Ini serius? Sejak kapan kau menyukaiku?"
tanyaku penasaran.
"Menurutmu ini bercanda? Nggak, ini
serius. Aku menyukaimu sudah lama, mungkin sejak aku melihatmu di SMA
dulu..." jawabnya halus. Jawaban dia
benar-benar membuatku dagdigdug.. Oh Tuhaaannn.... Apa ini yang dinamakan
CINTA?
Tak sadar, ku lontarkan kata-kata ini
"Aku mau". Dia langsung memelukku dengan erat, erat sekali dan sangat
erat. Betapa bahagianya aku bisa dipeluk Tiora. Sejak itu kami berduapun
berpacaran. Tak berbeda seperti biasanya, aku menjalani hari-hari dan
menghabiskan waktu bersama Tiora. Setiap moment
pasti aku abadikan. Karena setiap bersamanya aku merasa nyaman.
Aku menulis blog untuk perasaan pertamaku
ini. "Kau, iya kau, kaulah pilihan
pertama hatiku. Kau yang memancarkan sinar saat aku menatap wajahmu, kau
memiliki senyum ceria saat tersenyum, kau yang memiliki kebiasaan aneh yang
membuatku makin cinta padamu. Entah apakah aku sedang berada didalam mimpi,
namun aku yakin ini bukan sekedar mimpi atau khayalan. Karena AKU UNTUKMU.
Selalu" post. Aku memosting dengan judul "Misterius Menjadi KAU".
ð©
Awan hitam yang menggantung sejak dini
hari akhirnya tumpah menjadi hujan lebat. Tepat disaat aku dan Tiora sedang
dalam perjalanan menuju tempat favourite
kami. Pagi-pagi buta dia sudah menjemputku dengan mobil unik seperti kodok
warna kuningnya. Kita menuju puncak untuk merayakan anniversary kita yang ke 5 tahun.
Hujan sangat lebat membuat Tiora susah
mengendarai mobil, "Sudah, mending kita berhenti dulu. Hujannya deras
banget, gak kelihatan tuh jalannya." pintaku kepadanya.
"Nggak bisa, dead line sudah menunggu kita di puncak. Aku yakin disana nggak
hujan." jawabnya dengan sedikit kesusahan.
Akhirnya hal yang tak terduga itu
terjadi. Ini sebuah mimpi buruk yang aku alami bersamanya. Mobil yang kita
naiki tergencet truk tronton pengangkut motor. Aku selamat, namun Tiora tak
terselamatkan. Betapa hancurnya hari itu buatku. 5 tahun berpacaran dan
berakhir seperti ini. Air mataku tak tahan lagi keluar. Dia menyelamatkan aku
dengan tangan kirinya menahan diriku agar tidak terbentur. Namun hanya bagian
kanan mobil yang tergencet. Aku tahu dia menyelamatkan aku karena dia tidak mau
aku terluka. Kenyataan ini membuatku depresi mendadak.
"Kenapa
kau meninggalkan aku dengan goresan luka yang sangat mendalam? Kau membuat
hatiku menjadi kepingan-kepingan luka. Kenapa kita harus berpisah dengan
begini? Kenapa? Entah jadi apa diriku setelah ini tanpa kau. Kau adalah
segalanya bagiku. Kaulah curahan hatiku. Namun takdir berkata lain.... Entah
siapa yang akan menggantikan posisimu dihatiku. . . Namun aku percaya, ragamu
masih bersamaku didalam hati kecilku ini." tulisan
baru untuk blogku.
Aku mulai merasakan semuanya berubah
tanpa ada dirimu disampingku. Cinta pertama memang sangat indah buatku, namun
perpisahan ini yang membuatku menjadi gila. Mungkin saat ini cinta tak dapat
kadaluwarsa, namun sakit hati yang aku rasakan tetap melekat. Aku masih
mencintainya. Aku baru sadar beginilah rasanya sakit hati. Perasaan memang
tidak dapat ditentukan dan tak dapat ditebak.
Satu jawaban yang membuatku tidak pernah
lupa dengannya, "Sayang, kenapa kamu mencintaiku?" tanyaku lembut.
"Karena cintaku ke kamu itu gak
perlu alasan, sayang." jawabnya lembut dan bijak.
Aku memang tak tahu betapa besar rasa
cinta dia kepadaku. Namun yang aku tahu, dia selalu mencintaiku.
ð©
Aku masih merasakan kamu berada di
sampingku. Ya aku bisa merasakannya. Kau masih tetap menjagaku. Disaat aku
tidur, kau menyelimuti tubuhku. Disaat akan ada sesuatu yang buruk terjadi
padaku, kau berusaha menghindarkannya dariku. Tetapi ada rasa dimana aku ingin
sembunyi darimu. Memang susah, karena semakin aku ingin sembunyi dari kamu
semakin semuanya ngingetin aku akan
sosok dirimu. Namun kini dunia kita berbeda. Kau berada di dunia yang aku tidak
mengetahuinya dan aku berada di dunia nyata ini. Kini kau seperti khayalan yang
nyata untukku. Itu semua karena cinta diantara kita masih hidup dan belum
kadaluwarsa.
"Aku masih bisa merasakan
kehadiranmu disini. I still love you. . ."
kataku. Dia menjawabnya dengan sebuah hembusan angin yang sangat lembut. Akupun
tersenyum akan hal itu.
"Terima
kasih kau selalu ada untukku" batinku.
ð©
Usiaku kini genap 24 tahun. Tepat disaat
ulang tahunku, kau memberiku hadiah yang tak pernah kuduga. Hadiah itu berupa
ciuman. Meski tak nyata, namun aku dapat merasakannya. Kau menciumku di tempat favourite kita. Kau memberiku petunjuk agar
aku pergi ke puncak saat itu. Tetapi, aku pergi ke puncak bersama kawanku.
Namanya Troy. Dia teman curhatku selama Tiora meninggalkanku. Kalau ditanya
seberapa dekat hubunganku dengan Troy, mungkin banyak orang sudah mengatakan
aku dan Troy berpacaran. Tetapi nyatanya tidak.
Sepulang dari puncak, Troy mengajakku ke
sebuah cafe di daerah Menteng. Sebelumnya aku tidak pernah ke cafe itu dengan
Tiora, tetapi lebih sering dengan Troy.
Troy ingin memberiku kejutan. Jujur. Aku tidak terlalu suka
dengan kejutan itu. "Tutup mata dulu dong, biar surprise Tara," pintanya dengan sangat antusias.
"Oke deh, terus selanjutnya apa?
Jangan bikin deg-degan dong." candaku sambil menunggu dia menyiapkan
semuanya.
"Hitungan ketiga buka mata ya... 1
.... 2 .... 3 ...." serunya.
Lalu aku buka mata, sembari mencari apa surprise itu. Ternyata . . . Didepan mataku sudah ada rangkaian bunga
mawar sangat indah sekali dan baunya harum sekali. Aku jatuh cinta pada bunga
itu. Sungguh mewah, sepertinya harga untuk satu tangkai mahal banget.
Akupun bertanya kebingungan "Ini
bunga buat aku? Baguss bangeeetttt. .
. Aku suka!"
"Tentu saja buat kamu" dia
menyodorkan bunga itu padaku, "Coba baca deh dikertas itu ada tulisannya
dan kamu harus menjawabnya" lanjutnya.
"Makasih ya. . Tapi, harus ya aku jawab?
Haha . . ." candaku.
Terdapat tulisan "Would you mind to be my girlfriend, Tara Azelia?" Jujur
saja aku kaget. Dia memintaku untuk jadi kekasihnya. Yes, that's sweet tapi aku butuh waktu lama untuk menjawabnya
dengan jawaban "YES, I DO".
Mungkin saat ini Tiora marah padaku.
Karena, aku tidak merasakan dia berada di sampingku saat ini. “Kemanakah kamu? Kenapa kamu menghilang dan
pergi begitu saja?” Hatiku bertanya-tanya sendiri. Mungkin ini yang ingin
dia tunjukkan, hadirlah sesosok lelaki lain yang akan menggantikannya.
Beberapa menit kemudian aku membuka
mulut, "Aku butuh waktu untuk menjawabnya, Troy. Maafkan aku"
Dengan wajah kecewa dia menjawab
"Tak apa, aku ngerti keadaanmu saat ini. Jadi tenang saja"
Aku hanya membalas dengan senyuman lega.
ð©
Troy mengantarku pulang dengan mobil sport miliknya. Aku turun dari mobil itu
dengan membawa rangkaian bunga mawar yang indah. Lalu Troy memberi isyarat
untuk meninggalkan rumahku dengan lambaian tangannya.
Setelah dia pergi, cepat-cepat ku menulis
di blog dengan judul "Kini Kau
Benar-Benar Pergi". "Entah apa yang kamu pikirkan saat ini dengan
meninggalkanku. Aku tak tahu banyak. Namun, aku merasakan keganjilan itu. Kau
meninggalkanku agar aku bisa bersama dengan pria lain. Itu sebuah kebijakan
yang baik. Namun kau pergi begitu saja dengan ciuman terakhir itu. Baiklah aku
mengerti. Dunia kita berbeda. Aku berharap tujuanmu yang mulia ini akan berawal
baik untukku. Terima kasih Mahkota Misteriusku. Sampai jumpa . . . " post.
Lalu, aku meletakan rangkaian bunga itu
pada vas cantik pemberian nenekku dulu. Betapa indahnya mawar itu. Setelah itu
aku merogoh tas untuk mengambil handphoneku.
Ku tekan nomor 9 sebagai panggilan otomatis ke Troy. "Hallo Troy? Sudah
tidur belum? Terima kasih ya, bunganya sangat indah. Aku ingin berbicara
sebentar boleh?" aku mengawalinya dengan cepat sekali karena aku sudah
mengantuk.
"Tara... Bisa gak ngomongnya pelan
dikit? Nafas dulu lah. Haha. . Iya
sama-sama, ada apa ya?" jawabnya.
"Mengenai tulisan tadi."
"Iya kenapa Tara?"
"Yes,
I do to be yours" jawabku cepat.
"Serius? Thank you Tara. Love
you" jawabnya. "Love you
more, Troy. Good night" kututup telpon dan tertidur pulas.
ð©
Hari-hariku selanjutnya selalu dengan
Troy. Aku menemukan cinta kedua. Entah rasanya beda dengan cinta pertamaku.
Meski Troy tidak seperti Tiora, aku butuh beradaptasi untuk jadi kekasih Troy.
Dan itu menjadi sebuah kebiasaan.
ð©
Hubunganku dengan Troy sudah berumur 3
tahun. Saat anniversary dia
mengajakku ke sebuah danau di Bandung. Romantis sekali suasana disana. Dimana
dia melamarku. Sungguh kejutan yang datang tiba-tiba. Troy memang seseorang
yang penuh dengan kejutan.
Mataku berkaca-kaca terharu dengan
permintaan Troy. "3 years ago I
wanted you to be my girlfriend. But now, would you be my wife, Tara
Azelia?" kalimat itu keluar dari mulut Troy. "Last year I've been yours. Now, I wanna say
Yes, I do" kalimat itu keluar dari mulutku sebagai pertanda aku
menerima lamarannya. Cincin indah dengan dua berlian melingkar di jari manisku
sebagai tanda cintaku dan Troy.
"Tiora,
terima kasih kau sudah memberiku cinta yang baru. Semoga ini awal yang baik
bagi cintaku dan Troy. Semoga kamu bahagia di duniamu" batinku berkata
saat aku berpelukan dengan Troy.
Tak lama setelah itu, kami berdua pulang
ke Jakarta. Hujan lebat dan suara petir menemani perjalan pulang kita. Aku
sungguh bahagia akan menikah dengan Troy. Cinta yang datang padaku bukan cinta
palsu dan tidak pernah kadaluwarsa. Entah harus berapa dalam samudra untuk
mengukur cintaku ini. Karena, cinta tak dapat diukur dan cinta tak butuh alasan.
Aku menulis di blog lewat gadget ku dengan judul "Cinta Ini Tidak Palsu dan Tidak
Kadaluwarsa". "3 tahun lalu kau memintaku untuk menjadi kekasihmu.
Dihari peringatan hubungan kita, kau memintaku untuk menjadi pendampingmu selamanya.
Betapa bahagianya aku menemukanmu. Janji ikrar yang akan kita ucap suatu saat
nanti semoga menjadi awal yang baik untuk masa depan kita berdua. Aku tak sabar
memakai gaun pengantin yang sangat indah. Aku tak sabar melihat kau menjadi
ayah bagi anak-anak kita kelak. Dan aku tak sabar untuk menjadi ibu dari
anak-anak kita kelak nanti. Cinta kita tidak palsu dan tidak akan pernah
kadaluwarsa. Aku tak punya alasan untuk mencintaimu. Because, I love you."
Postingan ini merupakan perasaanku yang misterius, memang tak dapat ditebak
kapan aku akan sedih dan bahagia.
Mimpi buruk terjadi. Kecelakaan mobil sport milik Troy vs truck pengangkut kayu terjadi. Kita berdua dilarikan kerumah
sakit oleh warga setempat. Keadaanku dan Troy sedang tidak sadarkan diri.
Kepalaku terkena benturan keras dan Troy luka parah. Setelah sadarkan diri, aku
melihat keadaan Troy dengan balutan perban di kedua kakinya dan pernan membalut
kepalanya. Betapa sedihnya perasaanku melihat keadaan Troy. Sungguh hatiku tak
kuasa melihatnya. Air mataku pun keluar. Aku tidak ingin kehilangan orang yang
aku cintai untuk kedua kalinya. "Ya
Tuhan . . . Jangan ambil lagi orang yang aku cinta. Biarkan ku bahagia dengan
dia dengan segala kehendakMu." dalam hatiku terus berdo'a. Aku ingin
melihat Troy sadarkan diri dengan sehat. Sungguh. . . .
Takdir berkata lain, Tuhan telah
mengambil Troy untuk selama-lamanya. Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya.
Semua rencana masa depanku gagal. Untuk kedua kalinya aku kehilangan orang yang
aku cinta. Kenapa semua mimpi buruk ini
terjadi padaku? Mungkin saat ini aku menjadi orang gila karena gagal cinta.
Entah apa kata orang aku tak tahu. Rasa sakit didada ini benar-benar sakit. Aku
tak tahan menahannya. Ini benar-benar mimpi buruk. Aku ingin bangun dari mimpi
ini dan melihat semuanya baik-baik saja. Ya Tuhaaannn. . .
ð©
Terdengar suara petir yang sangat keras
membangunkanku. Aku berada di sebuah mobil yang aku kira mobil Ambulance yang membawa jasad Troy.
Ternyata! Semuanya hanya mimpi. Aku dan
Troy tidak mengalami kecelakaan dan Troy tidak meninggal dunia. Aku hanya
tertidur dalam perjalanan pulang. Aku melihat Troy dengan senyuman yang indah
masih berada disampingku, dan dia masih santai mengemudikan mobilnya. Ya Tuhan,
aku bersyukur ini hanyalah mimpi. Terima kasih Tuhan, Engkau tidak mengambil
orang yang aku cinta. Semoga saja mimpi buruk ini benar-benar tidak terjadi.
Agar aku dan Troy hidup bahagia selama-lamanya dengan ikatan cinta suci yang tidak
akan pernah kadaluwarsa dan hanya maut yang dapat memisahkan cinta kita berdua.
ð©
Hari yang kita nantikan dan kita tunggu
itu telah tiba. Hari dimana ikrar cinta suci mengikat kita berdua.
Beberapa minggu setelah pernikahanku dan
Troy. Kita memutuskan untuk berbulan madu ke Puncak sekaligus merayakan
pernikahan kita. Disaat semua terasa menyenangkan, tiba-tiba saja ada firasat
buruk menghantuiku. Namun, aku berusaha untuk tetap tenang dan berpikir positif
bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Untungnya firasat buruk itu tidak
benar-benar terjadi. Kita berdua melewati 5 hari ini dengan bersenang-senang
menikmati bulan madu kita dan merencanakan masa depan yang baik untuk kita.
ð©
Hari terakhir bulan madu dimana kita
harus pulang ke Jakarta pun tiba. Entah apa yang terjadi, firasat buruk itu
kembali menyergapku.
Tak lama, terdengar suara burung gagak
sangat keras dan memecah keheningan saat itu. Anehnya Troy tidak mendengar
suara burung itu. Apakah ini hanya
halusinasiku saja ataukah aka nada hal buruk terjadi?. Lagi-lagi aku
berusaha mengindahkan perasaan itu . . .
ð©
Setelah mobil siap, aku dan Troy bergegas
meluncur ke Jakarta. Ditengah perjalanan, tiba-tiba keringat dingin membasahi
tubuhku. Jantungku pun berdetak keras.
“Kamu nggak
apa-apa? AC nya kurang dingin ya?”
tanyanya penuh perhatian.
“Emm… Engg . . . Enggak apa-apa kok,
sayang. Mungkin hanya bad feeling . . .”
Setelah kujawab dengan kata-kata itu. Terdengar suara klakson truck yang memecahkan telinga.
“Teeettttt…. Tetttt…. Teeeetttttt…….”
“Braakkk!!”
Mimpi buruk benar-benar terjadi.
. . . .
©ð Selesai ð©
Komentar
Posting Komentar
♥Give your comments♥